Skenenario yang mengandung aspek ergonomik.
Ergonomik adalah secara teknis dapat diartikan sebagai kenyamanan
kerja. Ada banyak unsur yang terkandung di dalamnya, diantaranya:
stasiun kerja, pencahayaan, kualitas udara, gangguan suara, kesehatan
dan keamanan kerja, kebiasaan kerja. Saya ambil contoh seorang mahasiswa
yang sedang dalam proses pengerjaan skripsi. Maka, tentu ia akan
mengusahakan semaksimal mungkin tempat ia berkerja dalam membuat skripsi
itu membuatnya nyaman, dan tidak stres.
Tingkat nyaman ini untuk beberapa orang mungkin berbeda-beda,
adakalanya orang merasa nyaman jika bekerja dalam kondisi sangat sepi
dan adakalanya pula ada orang yang justru takut jika bekerja dalam
keadaan sepi. Menilik dari teori ergonomik, kenyamanan dapat dihadirkan
dengan cara-cara berikut.
Pertama dalam hal statiun kerja atau tempat kerja, saya yakin
kebanyakan orang pasti lebih memilih tempat kerja yang rapi, bersih
daripada yang berantakan, karena dapat menimbulkan stres. Keadaan
stasiun kerja dapat mempengaruhi emosional manusia yang berdampak pada
pekerjaannya, jadi usahakan anda bekerja pada lingkungan yang tertata,
walau tidak sempurna rapi, setidaknya hal itu dapat mengurangi tingkat
stres yang dapat menghambat pekerjaan.
Kedua, pengcahayaan. Tata lampu dalam ruang kerja harus sangat
diperhatikan. Karena jika hal ini diabaikan dampaknya akan fatal di
kemudian hari, terutama dampak pada indera penglihatan. Diusahakan sinar
lampu tidak terlalu silau dan memantul langsung ke mata, kalau perlu
pilihlah lampu dengan radiasi yang minimum. Sinar yang terlalu
besar(silau) dapat menyebabkan mata menjadi tegang karena syaraf-syaraf
mata berusaha menahan cahaya yang masuk berlebihan, ini jelas merusak
mata.
Ketiga, kualitas udara. Masih berhubungan dengan kesehatan pekerja.
Udara sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme. Jika udara yang
kita hirup tercemar, maka jelas dampaknya pada metabolisme tubuh kita
akan menurun, jika hal tersebut terjadi setiap hari bisa jadi tubuh anda
akan melemah, dan membuat paru-paru rusak.
Keempat, gangguan suara. Seperti yang telah saya singgung di atas,
untuk hal ini mungkin ada kalanya orang senang bekerja dalam keramaian
atau kebalikannya. Namun dalam IMK secara ergonomik disarankan bahwa
lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan yang bebas dari polusi
suara. Contoh, tentu kita akan sangat terganggu jika saat kita bekerja
dengan serius diganggu oleh suara bising pembangunan gedung di sebelah
ruang kerja anda.
Kelima, kesehatan dan keamanan kerja. Faktor ini sangat penting pula,
bekerja harus mematuhi aturan kesehatan dan keamanan kerja. Contoh,
bekerja hendaknya jangan memporsir tubuh secara berlebihan apalagi
dilingkungan kerja yang tidak mendukung faktor ergonomik, akibatnya akan
sangat fatal bagi kesehatan. Keamanan kerja juga perlu diperhatikan,
tidak ada salahnya mematuhi prosedur keamanan kerja demi kebaikan diri
masing-masing.
Produk IMK yang berdasarkan konsep IMK
Suatu ciptaan IMK dibuat dan ditujukan untuk digunakan oleh manusia,
oleh karena itu dalam prosesnya diperlukan pendekatan khusus yang
mendalami faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam
merencanakan produk IMK yang memenuhi standar untuk digunakan/dinikmati.
Berdasarkan konsep tujuan IMK, IMK dibuat untuk menghasilkan keluaran
yang bermanfaat, aman, efektif, efisien, serta memudahkan manusia. Jadi
semisal anda merencanakan sebuah program kerja pengelolaan administrasi
sebuah instansi, diusahakan program tersebut memiliki tujuan-tujuan
yang terkandung dalam IMK, karena percuma jika sebuah program yang
diciptakan justru mempersulit dan menghambat mobilitas kerja.
Dalam pembuatan IMK kita terlebih dulu harus memahami, apa tujuan IMK
dibuat, untuk siapa, bagaimana agar inti dari produk tersebut dapat
tersampaikan secara sempurna. Untuk itu kita perlu mengetahui unsur
bidang studi IMK yang dapat membuat kita lebih paham akan cara membuat
IMK yang sesuai standar. Bidang-bidang tersebut adalah Teknik
Informatika dan Ilmu komputer, Psikologi, Perancangan Grafis dan
Tipologi, Ergonomik, Antropologi, Linguistik, dan Sosiologi.
Memahami secara Teknik Informatika dan Ilmu komputer maksudnya, aspek
ini diperlukan untuk hal-hal terkait pembelajaran mengenai hal-hal
berkenaan teknologi dan informasi. Psikologi, keluaran IMK juga harus
dapat mengerti kebutuhan pengguna yang berbeda-beda secara psikologis.
Sangat perlu untuk memperhatikan unsur-unsur gambar, kalimat, ataupun
animasi yang dipilih. Dan tentunya memiliki kesan menarik dan indah.
Perancangan grafis dan tipologi, pemilihan gambar hendaknya sesuai
tema, karena sebuah gambar dapat bermakna banyak, seorang mungkin akan
menganggap anda tidak bermutu jika tiba-tiba saja anda cantumkan gambar
gajah pada slide presentasi yang bertema kepahlawanan.
Kemudian memahami secara Ergonomik. Secara garis besar ergonomik
dapat diartikan sebagai kenyamanan kerja. Dan tentunya kenyamanan harus
syarat kesehatan dan keamanan kerja seperti yang telah disinggung di bab
sebelumnya. Antropologi, adalah ilmu pengetahuan tentang manusia.
Dimana keluaran IMK diharapkan dapat merealisasikan sebuah relasi yang
baik antar komputer dan manusia. Penggunaan perintah, alur kerja
program, dan tombol harus jelas dan mudah digunakan.
Secara Linguistik, linguistik berarti bahasa. Bahasa sangat penting
untuk proses berkomunikasi, dalam hal ini interaksi manusia dan
komputer, maka bahasa yang digunakan untuk menjebatani antara manusia
dan komputer hendaknya bahasa yang mudah dimengerti manusia pada umunya,
dan komputer juga dapat menterjemahkannya dengan benar dan tepat,
sehingga tidak terjadi missed-communication. Terakhir adalah Sosiologi,
sosiologi menyorot pengaruh IMK dalam struktur sosial masyarakat. IMK
juga harus memperhatikan lingkungan sosial agar masyrakat tidak mengecam
bahwa pekerjaan mereka telah diambil oleh komputer, sehingga banyak
pekerja terancam pemberhentian kerja.
selain itu, ada pula faktor lain dalam pembuatan IMK yang perlu kita
perhatikan diantaranya faktor penglihatan. Pada kategori penglihatan ini
terbagi atas beberapa unsur yakni luminasi, kontras, kecerahan, sudut
dan ketajaman penglihatan, dan medan penglihatan.
Luminasi adalah banyaknya cahaya yang ditampilkan oleh objek. Luminasi memiliki satuan lilin/m2. Konsep
luminasi adalah semakin besar luminasi maka semakin banyak objek yang
dapat dilihat oleh mata. Namun bertambah besarnya luminasi objek akan
menyebabkan mata bertambah sensitif terhadap kedipan. Seringnya mata
berkedip menimbulkan rasa tidak nyaman pada mata. Kontras adalah
hubungan cahaya yang dikeluarkan oleh objek dan cahaya latar belakang
(perbedaan yang mencolok antara latar belakang dan objek). Melihat objek
yang memiliki perpaduan warna yang kontras akan membuat mata kita
sakit. Kecerahan, juga dapat mempengaruhi hasil keluaran IMK, warna
dapat terlihat karena adanya sinar, akan tetapi, kita harus memberikan
sinar yang pas agar warna tersebut dalam dilihat dengan enak dimata.
Sudut, ketajaman penglihatan, dan medan penglihatan juga sangat
berpengaruh pada luaran IMK. Penglihatan (visual angle) adalah sudut
yang berhadapan oleh objek pada mata Ketajaman penglihatan (visual
acuity) adalah sudut penglihtanan minimum ketika mata masih melihat
sebuah objek dengan jelas.
Medan penglihatan adalah sudut yang dibentuk ketika mata bergerak
kekiri terjauh dan kekanan terjauh. Medan penglihatan dapat dibagi
menjadi empat daerah. Yakni tempat kedua mata yang mampu melihat dalam
kondisi sama (binokuler). Tempat terjauh yang dapat dilihat oleh mata
kiri (monokuler kiri). Tempat terjauh yang dapat dilihat oleh mata kanan
(monokuler kanan). Daerah buta adalah daerah yang sudah tidak dapat
dijangkau oleh penglihatan mata.Hindari fokus maka terhadap objek dengan
posisi yang terlalu tinggi atau rendah atau serong, usahakan pas. Itu
akan cukup membantu mengurangi kelelahan pada mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar