Minggu, 14 Juli 2013

IMK dengan aspek ergonomik dan keseluruhan konsep IMK

Skenenario yang mengandung aspek ergonomik.

Ergonomik adalah secara teknis dapat diartikan sebagai kenyamanan kerja. Ada banyak unsur yang terkandung di dalamnya, diantaranya: stasiun kerja, pencahayaan, kualitas udara, gangguan suara, kesehatan dan keamanan kerja, kebiasaan kerja. Saya ambil contoh seorang mahasiswa yang sedang dalam proses pengerjaan skripsi. Maka, tentu ia akan mengusahakan semaksimal mungkin tempat ia berkerja dalam membuat skripsi itu membuatnya nyaman, dan tidak stres.
Tingkat nyaman ini untuk beberapa orang mungkin berbeda-beda, adakalanya orang merasa nyaman jika bekerja dalam kondisi sangat sepi dan adakalanya pula ada orang yang justru takut jika bekerja dalam keadaan sepi. Menilik dari teori ergonomik, kenyamanan dapat dihadirkan dengan cara-cara berikut.
Pertama dalam hal statiun kerja atau tempat kerja, saya yakin kebanyakan orang pasti lebih memilih tempat kerja yang rapi, bersih daripada yang berantakan, karena dapat menimbulkan stres. Keadaan stasiun kerja dapat mempengaruhi emosional manusia yang berdampak pada pekerjaannya, jadi usahakan anda bekerja pada lingkungan yang tertata, walau tidak sempurna rapi, setidaknya hal itu dapat mengurangi tingkat stres yang dapat menghambat pekerjaan.
Kedua, pengcahayaan. Tata lampu dalam ruang kerja harus sangat diperhatikan. Karena jika hal ini diabaikan dampaknya akan fatal di kemudian hari, terutama dampak pada indera penglihatan. Diusahakan sinar lampu tidak terlalu silau dan memantul langsung ke mata, kalau perlu pilihlah lampu dengan radiasi yang minimum. Sinar yang terlalu besar(silau) dapat menyebabkan mata menjadi tegang karena syaraf-syaraf mata berusaha menahan cahaya yang masuk berlebihan, ini jelas merusak mata.
Ketiga, kualitas udara. Masih berhubungan dengan kesehatan pekerja. Udara sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme. Jika udara yang kita hirup tercemar, maka jelas dampaknya pada metabolisme tubuh kita akan menurun, jika hal tersebut terjadi setiap hari bisa jadi tubuh anda akan melemah, dan membuat paru-paru rusak.
Keempat, gangguan suara. Seperti yang telah saya singgung di atas, untuk hal ini mungkin ada kalanya orang senang bekerja dalam keramaian atau kebalikannya. Namun dalam IMK secara ergonomik disarankan bahwa lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan yang bebas dari polusi suara. Contoh, tentu kita akan sangat terganggu jika saat kita bekerja dengan serius diganggu oleh suara bising pembangunan gedung di sebelah ruang kerja anda.
Kelima, kesehatan dan keamanan kerja. Faktor ini sangat penting pula, bekerja harus mematuhi aturan kesehatan dan keamanan kerja. Contoh, bekerja hendaknya jangan memporsir tubuh secara berlebihan apalagi dilingkungan kerja yang tidak mendukung faktor ergonomik, akibatnya akan sangat fatal bagi kesehatan. Keamanan kerja juga perlu diperhatikan, tidak ada salahnya mematuhi prosedur keamanan kerja demi kebaikan diri masing-masing.

Produk IMK yang berdasarkan konsep IMK
Suatu ciptaan IMK dibuat dan ditujukan untuk digunakan oleh manusia, oleh karena itu dalam prosesnya diperlukan pendekatan khusus yang mendalami faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam merencanakan produk IMK yang memenuhi standar untuk digunakan/dinikmati.
Berdasarkan konsep tujuan IMK, IMK dibuat untuk menghasilkan keluaran yang bermanfaat, aman, efektif, efisien, serta memudahkan manusia. Jadi semisal anda merencanakan sebuah program kerja pengelolaan administrasi sebuah instansi, diusahakan program tersebut memiliki tujuan-tujuan yang terkandung dalam IMK, karena percuma jika sebuah program yang diciptakan justru mempersulit dan menghambat mobilitas kerja.
Dalam pembuatan IMK kita terlebih dulu harus memahami, apa tujuan IMK dibuat, untuk siapa, bagaimana agar inti dari produk tersebut dapat tersampaikan secara sempurna. Untuk itu kita perlu mengetahui unsur bidang studi IMK yang dapat membuat kita lebih paham akan cara membuat IMK yang sesuai standar. Bidang-bidang tersebut adalah Teknik Informatika dan Ilmu komputer, Psikologi, Perancangan Grafis dan Tipologi, Ergonomik, Antropologi, Linguistik, dan Sosiologi.
Memahami secara Teknik Informatika dan Ilmu komputer maksudnya, aspek ini diperlukan untuk hal-hal terkait pembelajaran mengenai hal-hal berkenaan teknologi dan informasi. Psikologi, keluaran IMK juga harus dapat mengerti kebutuhan pengguna yang berbeda-beda secara psikologis. Sangat perlu untuk memperhatikan unsur-unsur gambar, kalimat, ataupun animasi yang dipilih. Dan tentunya memiliki kesan menarik dan indah.
Perancangan grafis dan tipologi, pemilihan gambar hendaknya sesuai tema, karena sebuah gambar dapat bermakna banyak, seorang mungkin akan menganggap anda tidak bermutu jika tiba-tiba saja anda cantumkan gambar gajah pada slide presentasi yang bertema kepahlawanan.
Kemudian memahami secara Ergonomik. Secara garis besar ergonomik dapat diartikan sebagai kenyamanan kerja. Dan tentunya kenyamanan harus syarat kesehatan dan keamanan kerja seperti yang telah disinggung di bab sebelumnya. Antropologi, adalah ilmu pengetahuan tentang manusia. Dimana keluaran IMK diharapkan dapat merealisasikan sebuah relasi yang baik antar komputer dan manusia. Penggunaan perintah, alur kerja program, dan tombol harus jelas dan mudah digunakan.
Secara Linguistik, linguistik berarti bahasa. Bahasa sangat penting untuk proses berkomunikasi, dalam hal ini interaksi manusia dan komputer, maka bahasa yang digunakan untuk menjebatani antara manusia dan komputer hendaknya bahasa yang mudah dimengerti manusia pada umunya, dan komputer juga dapat menterjemahkannya dengan benar dan tepat, sehingga tidak terjadi missed-communication. Terakhir adalah Sosiologi, sosiologi menyorot pengaruh IMK dalam struktur sosial masyarakat. IMK juga harus memperhatikan lingkungan sosial agar masyrakat tidak mengecam bahwa pekerjaan mereka telah diambil oleh komputer, sehingga banyak pekerja terancam pemberhentian kerja.
selain itu, ada pula faktor lain dalam pembuatan IMK yang perlu kita perhatikan diantaranya faktor penglihatan. Pada kategori penglihatan ini terbagi atas beberapa unsur yakni luminasi, kontras, kecerahan, sudut dan ketajaman penglihatan, dan medan penglihatan.
Luminasi adalah banyaknya cahaya yang ditampilkan oleh objek. Luminasi memiliki satuan lilin/m2. Konsep luminasi adalah semakin besar luminasi maka semakin banyak objek yang dapat dilihat oleh mata. Namun bertambah besarnya luminasi objek akan menyebabkan mata bertambah sensitif terhadap kedipan. Seringnya mata berkedip menimbulkan rasa tidak nyaman pada mata. Kontras adalah hubungan cahaya yang dikeluarkan oleh objek dan cahaya latar belakang (perbedaan yang mencolok antara latar belakang dan objek). Melihat objek yang memiliki perpaduan warna yang kontras akan membuat mata kita sakit. Kecerahan, juga dapat mempengaruhi hasil keluaran IMK, warna dapat terlihat karena adanya sinar, akan tetapi, kita harus memberikan sinar yang pas agar warna tersebut dalam dilihat dengan enak dimata.
Sudut, ketajaman penglihatan, dan medan penglihatan juga sangat berpengaruh pada luaran IMK. Penglihatan (visual angle) adalah sudut yang berhadapan oleh objek pada mata Ketajaman penglihatan (visual acuity) adalah sudut penglihtanan minimum ketika mata masih melihat sebuah objek dengan jelas.
Medan penglihatan adalah sudut yang dibentuk ketika mata bergerak kekiri terjauh dan kekanan terjauh. Medan penglihatan dapat dibagi menjadi empat daerah. Yakni tempat kedua mata yang mampu melihat dalam kondisi sama (binokuler). Tempat terjauh yang dapat dilihat oleh mata kiri (monokuler kiri). Tempat terjauh yang dapat dilihat oleh mata kanan (monokuler kanan). Daerah buta adalah daerah yang sudah tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata.Hindari fokus maka terhadap objek dengan posisi yang terlalu tinggi atau rendah atau serong, usahakan pas. Itu akan cukup membantu mengurangi kelelahan pada mata.

Tidak ada komentar: